About

Kamis, 29 Januari 2015

Fotografi Sebagai Media Pembelajaran



Fotografi Sebagai Media Pembelajaran
Kata Pengantar
Bismillahirrohmaanirrohim,
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Fotografi Sebagai Media Pembelajaran” yang merupakan salah satu tugas Mata Kuliah Media Pembelajaran PAI.
Makalah yang berjudul “Fotografi Sebagai Media Pembelajaran” ini disusun sebagai aplikasi perwujudan materi yang akan disampaikan. Sebagai salah satu kompetensi dasar dalam perkuliahan khususnya dalam Mata kuliah Media Pembelajaran PAI. Dalam penyusunan makalah ini penyusun mendapat bimbingan dan pengarahan dari berbagai pihak.
Literatur yang penyusun pakai sebagai acuan referensi terdiri dari berbagai literatur. Dalam menyusun makalah ini penyusun berusaha untuk menyajikan dengan sebaik-baiknya agar dapat di pahami dan dipelajari oleh para pembaca yang budiman.
Meskipun pembuatan makalah ini jauh dari sempurna, penyusun harap para pembaca sekalian tidak merasa puas dengan penjelasan-penjelasan dalam makalah yang penyusun buat, tetapi terus mencari dan menggali literatur-literatur yang lainnya.
Walaupun demikian, penyusun berharap semoga makalah yang berjudul “Fotografi Sebagai Media Pembelajaran”  ini bermanfaat bagi pihak yang mempelajarinya Amin. Penyusun senantiasa mengharapkan kritik dan saran membangun dari semua pihak agar bisa lebih baik di masa yang akan datang.
Bandung, 22 Oktober 2013

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN

A.     Latar Belakang Masalah
Media yang digunakan dalam pendidikan adalah segala sesuatu yang digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim kepada penerima, sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, minat sehingga terjadi proses belajar.
Media pendidikan menjadi salah perangkat pendidikan yang posisinya sebagai atat bantu dalam kegiatan pembelajaran di sekolah. Salah satu media pendidikan yang akan dibahas dalam makalah ini adalah fotografi. Media ini, diperuntukkan kepada siswa dengan tujuan yaitu, membantu para siswa dalam proses belajar mengajar (untuk mempermudah peserta didik).
Gambar Fotografi merupakan salah satu media pengajaran yang amat dikenal dalam setiap kegiatan pengajaran. Hal itu disebabkan kesederhanaannya, tanpa memerlukan perlengkapan, dan tidak perlu diproyeksikan untuk mengamatinya.
Gambar fotografi bisa diperoleh dari berbagai sumber, diantaranya sebagai berikut ; buku-buku, majalah, koran, dan lain sebagainya. Pada dasarnya gambar  fotografi itu membantu para siswa dan dapat membangkitkan minat siswa  pada pelajaran.
Fotografi digunakan para siswa secara individual maupun secara kelompok. Selain itu, gambar fotografi dapat dipergunakan sebagai dasar studi untuk membuat laporan, dan resferensi untuk penelitian.
Fotografi sebagi media pembelajaran harus dipilih dan dipergunakan sesuai dengan tujuan khusus mata pelajaran, artinya tidak bisa gambar-gambar itu hanya dipertunjukkan secara tersendiri, melainkan harus ada keterpaduan pada pelajaran tertentu.
Namun, jika terlalu banyak mempergunakan gambar pada saat yang sama akan merugikan proses belajar-mengajar, oleb sebab itu pilihlah gambar-gambar fotografi inti yang dapat mengembangkan pemahaman bagi para siswa.
Gambar fotografi ini supaya siswa dapat belajar secara individual dalam latihan membaca, dipergunakan untuk tujuan laporan yang bersifat khusus, dipergunakan dalam pameran di papan pengumuman atau sebagai dasar bacaan dan sebagainya.
Setiap guru hendaknya mengetahui media pengajaran mana yang dapat mencapai hasil paling baik dalam situasi pengajaran yang diharapkannya. Untuk itu setiap guru harus mengenal secara tepat keuntungan serta kelemahan dari setiap media pengajaran yang akan dipergunakan.
Berdasarkan masalah diatas penulis akan membahas dalam makalah yang berjudul: Fotografi Sebagai Media Pembelajaran.
B.     Rumusan Masalah
1.      Apa yang menjadikan fotografi sebagai media pembelajaran dan prinsip-prinsip pemakaian fotografi ?
2.      Seperti apakah fotografi yang baik sebagai media pembelajaran serta keuntungan dan kelemahannya ?
3.      Bagaimana karakteristik komunikasi dari gambar fotografi dan kriteriannya ?


BAB II
PEMBAHASAN

A.     Fotografi Sebagai Media Pembelajaran dan Prinsip-Prinsip Pemakaian Gambar Fotografi
1.      Fotografi Sebagai Media Pembelajaran
Gambar atau foto merupakan salah satu media pembelajaran yang amat dikenal dalam setiap kegiatan pembelajaran. Hal ini disebabkan kesederhanaannya, tanpa memerlukan perlengkapan , dan tidak perlu diproyeksikan untuk mengamatinya. (Menurut Nana Sudjana dan Ahmad Rifai, 1997:71).
Gambar atau foto merupakan bahasa yang umum, yang dapat dimengerti dan dinikmati di mana-mana. Oleh karena itu, pepatah Cina mangatakan bahwa “sebuah gambar berbicara lebih banyak dari pada seribu kata”. Foto adalah gambar barang (orang, binatang dan sebaginya) yang dibuat dengan alat pemotret/kamera. (Menurut Arief S.Sadiman,dkk, 2006 : 28).
Tidak semua benda, objek, atau peristiwa dapat dibawa ke kelas, dan tidak selalu anak-anak dibawa ke objek atau peristiwa tersebut. Gambar atau foto dapat mengatasi hal tersebut. Bangunan Ka’bah yang megah atau Masjid Agung Demak dapat disajikan ke kelas lewat gambar atau foto. Peristiwa-peristiwa yang terjadi dimasa lampau, kemarin atau bahkan semenit yang lalu kadang-kadang tidak dapat kita lihat separti apa adanya.
Gambar atau foto amat bermanfaat dalam hal ini. Materi pelajaran yang memerlukan visualisasi dalam bentuk ilustrasi yang dapat diperoleh dari sumber yang ada. Gambar-gambar dai majalah, booklet, brosur, selembaran, dan lain-lain mungkin dapat memenuhi kebutuhan kita. Jika pada saat ini belum memiliki clipping gambar, sebaiknya kita mengumpulkan gambar dari berbagai disiplin ilmu.
Dari berbagai sumber tersebut diatas, diharapkan tersedia gambar sesuai dengan isi pelajaran. Dengan gabungan dari dua potongan gambar atau lebih, kebutuhan akan gambar yang sesuai dengan tujuan pembelajaran akan dapat terpenuhi. Gambar Fotografi merupakan salah satu media pengajaran yang amat dikenal dalam setiap kegiatan pengajaran.
Hal itu disebabkan kesederhanaannya, tanpa memerlukan perlengkapan, dan tidak perlu diproyeksikan untuk mengamatinya. Gambar fotografi termasuk kepada gambar tetap atau still picture yang terdiri dari dua kelompok, yaitu : Pertama flat opaque picture atau gambar datar tidak tembus pandang, misalnya gambar fotografi, gambar dan lukisan tercetak. Kedua adalah transparent picture atau gambar tembus pandang, misalnya film slides, film strips dan transparencies.
Gambar Fotografi bisa dipergunakan baik untuk tujuan pengajaran individual, kelompok kecil maupun untuk kelompok besar yang dibantu dengan proyektor opek atau opaque projector. Sedangkan guna memperoleh dampak tiga dimensi sepasang film ukuran 16 mm ditempatkan pada stereograpich viewer.
2.      Prinsip-Prinsip Pemakaian Fotografi
Beberapa prinsip gambar fotografi sebagai media visual :
a.       Pergunakanlah gambar untuk tujuan-tujuan pelajaran yang spesifik, yaitu dengan cara memlilih gambar tertentu yang akan mendukung penjelasan inti pelajaran atau pokok-pokok pelajaran.
b.      Padukan gambar-gambar kepada pelajaran, karena kefektifan pemakai gambar-gambar otografi didalam proses beajar mengajar memerlukan keterpaduan.
c.       Pergunakanlah gambar-gambar itu sedikit saja, daripada mempergunakan banyak gambar tetapi tidak efektif.
d.      Kurangi penambahan kata-kata pada gambar, oleh karena gambar-gambar itu justru sangat penting dalam mengembangkan kata-kata atau cerita, atau dalam menyajikan gagasan baru.
e.       Mendorong pernyataan yang kreatif, melalui gambar-gambar para siswa akan didorong untuk mengembangkan keterampilan berbahasa lisan atau tulisan, seni grafis, dan bentuk kegiatan lainnya.
f.        Mengevaluasi kemajuan kelas, bisa juga dengan memanfaatkan gambar-gambar baik secara umum maupun secara khusus.
B.     Fotogarfi yang Baik Sebagai Media Pendidikan Serta Keuntungan dan Kelemahannya.
1.      Fotografi Yang Baik Sebagai Media Pendidikan
Fotografi Yang Baik Sebagai Media Pendidikan diantaranya sebagai berikut :
a.       Autentik artinya gambar tersebut harus secara jujur melukiskan situasi seperti kalau orang melihat yang sebenarnya.
b.      Sederhana artinya komposisi gambar hendaknya cukup jelas menunjukkan poin-poin pokok dalam gambar.
c.       Ukuran Relatif artinya Foto guna memperbesar atau memperkecil objek/benda sebenarnya.
d.      Apabila foto tersebut tentang benda atau objek yang belum dikenal atau pernah dilihat anak maka sulitlah membayangkan barapa besar benda atau obyek tersebut. Untuk menggambarkan itu hendaknya dalam foto itu  terdapat sesuatu yang dikenal anak-anak sehingga dapat membantunya membayangkan gambar. 
e.       Foto sebaiknya mengandung gerak atau perbuatan. Gambar yang baik tidaklah menunjukkan objek dalam keadaan diam tetapi memperlihatkan aktivitas tertentu.
f.        Gambar yang bagus belum tentu baik untuk mencapai tujuan pembelajaran. Walaupun dari segi mutu kurang, foto karya siswa sendiri sering kali lebih baik. Tidak setiap gambar yang bagus merupakan media yang bagus.Sebagai media yang baik, gambar hendaklah bagus dari sudut seni dan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
2.      Keuntungan dan Kelemahan Fotografi
Media gambar atau foto memiliki sejumlah kelebihan dan kelemahan. Menurut Arief S. Sadiman, dkk. (2006:29) dan Nana Sudjana dan Ahmad Rifai (1997:72) diantara kelebihan media gambar/foto adalah :
a.          Bisa manyampaikan banyak pesan, seperti kata pepatah Cina “sebuah gambar berbicara lebih banyak dari pada seribu kata”.
b.         Sifatnya kongkret dibanding dengan ungkapan verbal.
c.          Gambar dapat mengatasi batasan ruang dan waktu
Ada keuntungan yang dapat diperoleh dari gambar fotografi dalam hubungannya dengan pengajaran :
a.          Mudah dimanfaatkan didalam kegiatan belajar mengajar, karena praktis tanpa memerlukan perlengkapan apa-apa.
b.         Harganya relatif lebih murah dari pada jenis-jenis media pengajaran lainnya dan caranya mudah tanpa mengeluarkan biaya yang besar. Seperti contohnya : kalender bekas, surat kabar, dan lain-lainnya.
c.          Gambar fotografi bisa digunakan untuk berbagai jenjang pendidikan dan berbagai disiplin ilmu.  Dari ilmu sosial sampai dengan ilmu eksata.
d.         Gambar fotografi dapat menerjemahkan konsep atau gagasan yang abstrak menjadi lebih realistik.
Sekalipun demikian media pengajaran juga mempunya beberapa kelemahan, diantaranya :
a.          Gambar sudah cukup memadai akan tetapi tidak cukup besar ukurannya apabila dipergunakan untuk tujuan pengajaran kelompok besar, kecuali jika disajikan melalui proyektor.
b.         Gambar fotografi adalah berdimensi dua, sehingga sukar untuk melukiskan bentuk sebenarnya yang berdimensi tiga. Kecuali dengan pengambilan yang tidak hanya dari satu sudut saja.
c.          Gambar fotografi bagaimanapun indahnnya tetap tidak memperlihatkan gerak  seperti halnya gambar hidup. Namun demikian, beberapa gambar fotografi yang disusun secara berurutan dapat memberikan kesan gerak, dengan maksud guna meningkatkan daya efektivitas proses belajar-mengajar.
E.     Karakteristik Komunikasi Dari Fotografi dan Kriterianya
1.      Karakteristik Komunikasi Dari Fotografi
Setiap guru hendaknya mengetahui media pengajaran mana yang dapat mencapai hasil paling baik dalam situasi pengajaran yang diharapkannya. Untuk itu setiap guru harus mengenal secara tepat keuntungan serta kelemahan dari setiap media pengajaran yang akan dipergunakan. Demikian pula halnya dengan gambar fotografi ini memiliki beberapa karakteristik tertentu, antara lain :
a.       Gambar fotografi itu adalah dua dimensi.
Dari sudut pandang pembelajaran hal itu menjadi amat penting, terutama bagi para siswa usia muda, atau untuk mata pelajaran yang rumit. Semua jenis gambar datar itu ditinjau dari sudut mata pelajaran dimana kedalaman perlu diperhatikan dan dipahami, maka gambar harus memiliki kualitas tiga dimensi yang memadai untuk tujuannya pengajaran.
Untuk ahli fotografi mempunyai cara-cara tertentu dalam menciptkan gambar-gambarnya dengan membuat garis-garis prespektif, mengurangi jumlah latar belakang yang kontras sehingga memberikan dampak tiga dimensional.
b.      Gambar datar adalah medium yang “diam”.
Oleh sebab itu dalam hal ini seringkali dipergunakan istilah gambar tetap atau gambar diam, untuk menyatakan bahwa gambar itu tidak bergerak. Pemandangan, gunung-gunung, hutan atau pohon-pohonan, bangunan, objek, binatang atau manusia, dalam posisi diam merupakan subjek natural yang baik sekali untuk gambar datar.
c.       Gambar datar yang memberikan kesan gerak.
Misalnya gambar yang memperlihatkan adegan di jalan raya sangat efektif. Orang-orng yang lalu-lalang, kendaraan yang lewat, pohon-pohonan yang bergoyang ditiup angin. Semua itu tidak sukar bagi para pengamat dalam menghayati gerak dari adegan yang diperlihatkan pada gambar tersebut.
d.      Gambar datar menekankan gagasan pokok dan impresi.
Bahwa untuk menilai dan memilih gambar datar yang baik harus menampilkan satu gagasan utama. Dengan satu pusat perhatian maka seluruh adegan akan mendukung kepada pesan apa yang ingin disampaikan. Jadi, dengan adanya impresi atau tekanan pada satu gagasan pokok nilai gambar menjadi sangat berfaedah dalam pengajaran.
e.       Gambar datar memberi kesempatan untuk diamati rinciannya secara individual.
Misalnya hasil pemotretan jagat raya dengan benda-benda langitnya, memerlukan pengamatan rincian gambar yang tekun.
f.        Gambar datar yang melayani berbagai mata pelajaran, segala macam objek dapat dipotret dari yang kongkret sampai kepada gagasan yang abstrak.
2.      Beberapa kriteria dalam memilih gambar fotografi
Ada beberapa kriteria dalam memilih gambar-gambar yang memenuhi persyaratan bagi tujuan pengajaran. Dalam hal ini guru hendak menetapkan kegunaan-kegunaan gambar yang secara relative memadai, dan memilihnya yang terbaik untuk tujuan khusus pengajaran. Dari sudut pandang ini ada dua macam pertimbangan, pertama dari sudut pendidikan, dan kedua dari sudut seni.
Dalam memilih gambar fotografi ada lima kriteria untuk tujuan pengajaran, yaitu harus memadai untuk tujuan pengajaran, kualitas artistik, kejelasan dan ukuran yang cukup, validitas yang menarik.
Pertama, gambar fotografi itu harus memadai, artinya pantas untuk tujuan pengajaran yaitu harus menampilkan gagasan, bagian informasi atau satu konsep yang mendukung tujuan serta mendukung kebutuhan pengajaran.
Disamping itu hendaknya gambar fotografi hendaknya realistic dan hidup, pewarnaan yang bagus, dan harus cukup besar sehingga rinciannya bisa diamati untuk dipelajari. Untuk memilih gambar fotografi perlu memperhitungkan kesesuaiannya dengan tingkat usia siswa. Sedikit unsur terdapat di dalam gambar yang cocok bagi anak-anak usia muda.
Demikian juga pola gambarnya harus sederhana dan gagasannya tidak kompleks. Jadi banyak faktor yang perlu dipertimbangkan dalam “membaca” gambar itu, misalnya: kecerdasan, lingkungan, pengalaman sebelumnya, dan daya imajinasi anak.
Kedua, gambar-gambar itu harus memenuhi persyaratan artistic yang bermutu. Apakah makna kualitas artistik dilihat menurut ukuran seorang seniman, yaitu harus bernilai propesional, perspektif, keseimbangan, dan keterpaduan ? Tentu saja tidak sejauh itu persyaratan yang diminta, misalnya gambar yang baik itu cukup melukiskan daerah pemukiman kumuh, jorok, kerumunan kehidupan yang papa dengan lingkungan tidak sehat.
Lain daripada itu, gambar-gambar yang memenuhi persyaratan mutu seni hendaknya juga memenuhi faktor-faktor:
a.       Komposisi yang baik, merupakan ciri fundamental efektivitas gambar yang baik atau pengorganisasian ke seluruh gambar yang baik, artinya gambar itu mempunyai pusat perhatian yang jelas sehingga memberikan keseimbangan kepada gambar secara keseluruhan, kedudukan dan arah garis-garis, pemakaian cahaya, bayangan serta pewarnaan. Jadi pusat perhatian dari suatu gambar adalah gagasan, misi, pesan yang ingin dikomunikasikan bukan bersifat fisik, keefektifan suatu gambar ditentukan oleh sejauh mana baiknya gagasan dikomunikasikan melalui gambar-gambar itu.
b.      Pewarnaan yang efektif, berarti pemakaian warna-warna secara harmonis merupakan ciri kedua dari kualitas artistik suatu gambar. Gambar berwarna harus dipilih betul menurut kenyataan dan alamiah, misalnya merah, biru, hijau, dan violet.
Warna-warna campuran hanya dipergunakan bila ingin menonjolkan makna tertentu terhadap gagasan yang ditampilkan ke depan. Para siswa usia muda kurang memperhatikan warna-warna yang natural, alamiah, atau sebenarnya.
 Hal ini patut diketahui benar oleh seorang guru. Misalnya mereka member warna merah pada kereta api, pohon-pohon ungu, bergaantung pada spontanitas ekspresinya. Fungsi utama pewarnaan pada gambar adalah kesan realismenya dan memikat perhatian.
c.       Tekhnik, merupakan ciri yang ketiga dari gambar yang baik untuk tujuan pengajaran, tekhnik pemotretan yang unggul bernilai lebih dari komposisi dan pewarnaan.
Ketiga, gambar fotografi untuk tujuan pengajaran harus cukup besar dan jelas. Gambar yang tajam dan kontras mempunyai kelebihan, karena ketepatan dan rinciannya menggambarkan kenyataan secara lebih baik.
Yang tidak kurang pentingnya adalah besarnya gambar, sehingga tampak jelas ke seluruh siswa. Bilamana ukuran gambar terlalu kecil maka akan sulit diamati, pemahaman dan daya tarik terhadap gambar merosot, dan perhatian siswa kepada gambar pun hilang.
Keempat, validitas gambar, yaitu apakah gambar itu benar atau tidak ? Gambar-gambar fotografi yang melukiskan suasana dramatis atau mencekam, adengan yang ideal, lebih pantas dipajang daripada untuk tujuan pengajaran.
Gambar-gambar yang representatif dari bidang studi tertentu yang menampilkan pesan yang benar menurut ilmu, merupakan gambar-gambar yang tepat untuk maksud pengajaran yang shahih, misalnya, para petani di negeri Belanda bersepatu kayu, pertanian negara berkembang yang mempergunakan kerbau dan bajak di sawah-sawah, jalan-jalan layang di kota-kota besar, semua itu ditampilkan sebagaimana adanya tidak perlu didramatisasi.
Kelima memikat perhatian anak-anak. Memikat perhatian kepada anak-anak cenderung kepada hal-hal yang diamatinya, yaitu terhadap benda-benda yang akrab dengan kehidupan mereka, misalnya binatang-binatang, anak-anak, kereta api, perahu, kapal terbang, dan sebagainya.
 Jadi gambar-gambar yang nyata dan hidup itulah yang mempunyai pusat minat yang baik, dan hal-hal yang sangat akrab dengan kehidupan para siswa merupakan gambar yang memikat.





BAB III
PENUTUP
A.   Simpulan
Gambar Fotografi merupakan salah satu media pengajaran yang amat dikenal dalam setiap kegiatan pengajaran. Hal itu disebabkan kesederhanaannya, tanpa memerlukan perlengkapan, dan tidak perlu diproyeksikan untuk mengamatinya, dalam menggunakan media fotografi sebagai media pembelajaran ada keuntungan dan kelebihannya, fotografi mempunyai karakteristik tertentu.
Setiap guru hendaknya mengetahui media pengajaran mana yang dapat mencapai hasil paling baik dalam situasi pengajaran yang diharapkannya. Untuk itu setiap guru harus mengenal secara tepat keuntungan serta kelemahan dari setiap media pengajaran yang akan dipergunakan.
Dalam memilih gambar fotografi ada lima kriteria untuk tujuan pengajaran, yaitu harus memadai untuk tujuan pengajaran, kualitas artistik, kejelasan dan ukuran yang cukup, validitas yang menarik. Beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam menggunakan gambar-gambar fotografi sebagai media visual setiap dalam kegiatan pengajaran.
B.     SARAN
Para pembaca yang budiman, baru saja diketahui oleh penulis bahwa Fotografi adalah salah satu media pembelajaran yang sangat dikenal dan mudah untuk ditemukan.
Foto amat bermanfaat dalam hal ini. Materi pelajaran yang memerlukan visualisasi dalam bentuk ilustrasi yang dapat diperoleh dari sumber yang ada. Gambar-gambar dai majalah, booklet, brosur, selembaran, dan lain-lain.
Foto yang bagus itu belum tentu baik untuk mencapai tujuan pembelajaran. Walaupun dari segi mutu kurang, foto karya siswa sendiri sering kali lebih baik
Maka dari itu, setiap guru hendaknya mengetahui media pengajaran mana yang dapat mencapai hasil paling baik dalam situasi pengajaran yang diharapkannya. Untuk itu setiap guru harus mengenal secara tepat keuntungan serta kelemahan dari setiap media pengajaran yang akan dipergunakan.
Sehingga penulis meminta kepada pembaca yang budiman untuk terus mengetahui media yang tepat untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan.


DAFTAR PUSTAKA
Azar Arsyad.
2011    Media Pembelajaran, Rajawali Press, Jakarta.
Arief S .Sudiman, M. Sc. Dkk.
2010    Media Pendidikan (Pengartian, Pengembagaan, dan Pemanfaatnanya), Rajawali Press, Jakarta.
Nana Sudjana & Ahmad Rifai.
2009    Media pembelajaran, Sinar Baru Algensindo, Jakarta.

0 komentar:

Posting Komentar

Romi Syahrurrohim. Diberdayakan oleh Blogger.