Fotografi Sebagai Media Pembelajaran
Kata Pengantar
Bismillahirrohmaanirrohim,
Puji
syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang
berjudul “Fotografi Sebagai Media Pembelajaran” yang merupakan salah satu tugas Mata Kuliah Media Pembelajaran
PAI.
Makalah
yang berjudul “Fotografi
Sebagai Media Pembelajaran” ini disusun sebagai
aplikasi perwujudan materi yang akan disampaikan. Sebagai salah satu kompetensi dasar
dalam perkuliahan khususnya dalam Mata kuliah Media Pembelajaran PAI. Dalam penyusunan
makalah ini penyusun mendapat bimbingan dan pengarahan dari berbagai pihak.
Literatur
yang penyusun pakai sebagai acuan referensi terdiri dari berbagai literatur.
Dalam menyusun makalah ini penyusun berusaha untuk menyajikan dengan
sebaik-baiknya agar dapat di pahami dan dipelajari oleh para pembaca yang
budiman.
Meskipun
pembuatan makalah ini jauh dari sempurna, penyusun harap para pembaca sekalian
tidak merasa puas dengan penjelasan-penjelasan dalam makalah yang penyusun
buat, tetapi terus mencari dan menggali literatur-literatur yang lainnya.
Walaupun
demikian, penyusun berharap semoga makalah yang berjudul “Fotografi Sebagai
Media Pembelajaran” ini bermanfaat bagi
pihak yang mempelajarinya Amin. Penyusun senantiasa mengharapkan kritik dan
saran membangun dari semua pihak agar bisa lebih baik di masa
yang akan datang.
Bandung, 22 Oktober 2013
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang Masalah
Media yang digunakan dalam pendidikan
adalah segala sesuatu yang digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim
kepada penerima, sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, minat
sehingga terjadi proses belajar.
Media pendidikan menjadi salah perangkat
pendidikan yang posisinya sebagai atat bantu dalam kegiatan pembelajaran di
sekolah. Salah satu media pendidikan yang akan dibahas dalam makalah ini adalah fotografi. Media ini, diperuntukkan kepada siswa dengan
tujuan yaitu, membantu para siswa dalam proses
belajar mengajar (untuk mempermudah
peserta didik).
Gambar
Fotografi merupakan salah satu media pengajaran yang amat dikenal dalam setiap
kegiatan pengajaran. Hal itu disebabkan kesederhanaannya, tanpa memerlukan
perlengkapan, dan tidak perlu diproyeksikan untuk mengamatinya.
Gambar fotografi bisa diperoleh dari berbagai
sumber, diantaranya sebagai berikut ; buku-buku,
majalah, koran, dan lain sebagainya. Pada dasarnya
gambar fotografi itu membantu para siswa dan dapat membangkitkan minat siswa pada pelajaran.
Fotografi digunakan para siswa secara individual
maupun secara kelompok. Selain itu, gambar fotografi dapat dipergunakan sebagai
dasar studi untuk membuat laporan, dan resferensi untuk penelitian.
Fotografi
sebagi media pembelajaran harus dipilih dan
dipergunakan sesuai dengan tujuan khusus mata pelajaran, artinya tidak bisa
gambar-gambar itu hanya dipertunjukkan secara tersendiri, melainkan harus ada
keterpaduan pada pelajaran tertentu.
Namun,
jika terlalu banyak mempergunakan gambar pada saat yang sama akan merugikan
proses belajar-mengajar, oleb sebab itu pilihlah gambar-gambar fotografi inti
yang dapat mengembangkan pemahaman bagi para siswa.
Gambar
fotografi ini
supaya siswa dapat belajar secara individual dalam latihan membaca, dipergunakan
untuk tujuan laporan yang bersifat khusus, dipergunakan dalam pameran di papan
pengumuman atau sebagai dasar bacaan dan sebagainya.
Setiap guru
hendaknya mengetahui media pengajaran mana yang dapat mencapai hasil paling
baik dalam situasi pengajaran yang diharapkannya. Untuk itu setiap guru harus
mengenal secara tepat keuntungan serta kelemahan dari setiap media pengajaran yang akan
dipergunakan.
Berdasarkan
masalah diatas penulis akan membahas dalam makalah yang berjudul: Fotografi
Sebagai Media Pembelajaran.
B.
Rumusan Masalah
1. Apa yang menjadikan fotografi
sebagai media pembelajaran dan prinsip-prinsip pemakaian fotografi ?
2. Seperti apakah fotografi yang
baik sebagai media pembelajaran serta keuntungan dan kelemahannya ?
3. Bagaimana karakteristik
komunikasi dari gambar fotografi dan kriteriannya ?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Fotografi
Sebagai Media Pembelajaran dan Prinsip-Prinsip Pemakaian Gambar Fotografi
1. Fotografi
Sebagai Media Pembelajaran
Gambar atau foto merupakan salah satu media
pembelajaran yang amat dikenal dalam setiap kegiatan pembelajaran. Hal ini
disebabkan kesederhanaannya, tanpa memerlukan perlengkapan , dan
tidak perlu diproyeksikan untuk mengamatinya. (Menurut Nana Sudjana dan Ahmad Rifai, 1997:71).
Gambar atau foto merupakan bahasa yang umum,
yang dapat dimengerti dan dinikmati di mana-mana. Oleh karena itu, pepatah
Cina mangatakan bahwa “sebuah gambar berbicara lebih banyak dari pada seribu
kata”. Foto
adalah gambar barang (orang, binatang dan sebaginya) yang dibuat dengan alat
pemotret/kamera. (Menurut Arief S.Sadiman,dkk, 2006 : 28).
Tidak
semua benda, objek, atau peristiwa dapat dibawa ke kelas, dan tidak selalu
anak-anak dibawa ke objek atau peristiwa tersebut. Gambar atau foto dapat mengatasi hal
tersebut. Bangunan Ka’bah yang megah atau Masjid Agung Demak dapat disajikan ke
kelas lewat gambar atau foto. Peristiwa-peristiwa yang terjadi dimasa lampau,
kemarin atau bahkan semenit yang lalu kadang-kadang tidak dapat kita lihat
separti apa adanya.
Gambar
atau foto amat bermanfaat dalam hal ini. Materi pelajaran yang memerlukan
visualisasi dalam bentuk ilustrasi yang dapat diperoleh dari sumber yang ada.
Gambar-gambar dai majalah, booklet, brosur, selembaran, dan lain-lain mungkin dapat
memenuhi kebutuhan kita. Jika pada saat ini belum memiliki clipping gambar,
sebaiknya kita mengumpulkan gambar dari berbagai disiplin ilmu.
Dari
berbagai sumber tersebut diatas, diharapkan tersedia gambar sesuai dengan isi pelajaran. Dengan gabungan dari dua
potongan gambar atau lebih, kebutuhan akan gambar yang sesuai dengan tujuan
pembelajaran akan dapat terpenuhi. Gambar Fotografi merupakan salah satu media pengajaran yang amat
dikenal dalam setiap kegiatan pengajaran.
Hal itu disebabkan
kesederhanaannya, tanpa memerlukan perlengkapan, dan tidak perlu diproyeksikan
untuk mengamatinya. Gambar fotografi termasuk kepada gambar tetap atau still
picture yang terdiri dari dua kelompok, yaitu : Pertama flat opaque
picture atau gambar datar tidak tembus pandang, misalnya gambar
fotografi, gambar dan lukisan tercetak. Kedua adalah transparent picture
atau gambar tembus pandang, misalnya film slides, film strips dan transparencies.
Gambar
Fotografi bisa dipergunakan baik untuk tujuan pengajaran individual, kelompok
kecil maupun untuk kelompok besar yang dibantu dengan proyektor opek atau opaque
projector. Sedangkan guna memperoleh dampak tiga dimensi sepasang film
ukuran 16 mm ditempatkan pada stereograpich viewer.
2. Prinsip-Prinsip
Pemakaian Fotografi
Beberapa
prinsip gambar fotografi sebagai media visual :
a. Pergunakanlah
gambar untuk tujuan-tujuan pelajaran yang spesifik, yaitu dengan cara memlilih
gambar tertentu yang akan mendukung penjelasan inti pelajaran atau pokok-pokok
pelajaran.
b. Padukan
gambar-gambar kepada pelajaran, karena kefektifan pemakai gambar-gambar
otografi didalam proses beajar mengajar memerlukan keterpaduan.
c. Pergunakanlah
gambar-gambar itu sedikit saja, daripada mempergunakan banyak gambar tetapi
tidak efektif.
d. Kurangi
penambahan kata-kata pada gambar, oleh karena gambar-gambar itu justru sangat
penting dalam mengembangkan kata-kata atau cerita, atau dalam menyajikan
gagasan baru.
e. Mendorong
pernyataan yang kreatif, melalui gambar-gambar para siswa akan didorong untuk
mengembangkan keterampilan berbahasa lisan atau tulisan, seni grafis, dan
bentuk kegiatan lainnya.
f.
Mengevaluasi kemajuan kelas, bisa
juga dengan memanfaatkan gambar-gambar baik secara umum maupun secara khusus.
B. Fotogarfi yang Baik Sebagai Media Pendidikan Serta Keuntungan dan
Kelemahannya.
1. Fotografi Yang Baik Sebagai Media Pendidikan
Fotografi
Yang Baik Sebagai Media Pendidikan diantaranya sebagai berikut :
a. Autentik artinya gambar tersebut harus secara jujur melukiskan situasi seperti
kalau orang melihat yang sebenarnya.
b. Sederhana artinya komposisi gambar hendaknya cukup
jelas menunjukkan poin-poin pokok dalam gambar.
c. Ukuran
Relatif artinya Foto guna memperbesar atau
memperkecil objek/benda sebenarnya.
d. Apabila
foto tersebut tentang benda atau objek yang belum dikenal atau pernah dilihat
anak maka sulitlah membayangkan barapa
besar benda atau obyek tersebut. Untuk menggambarkan itu hendaknya dalam foto itu terdapat sesuatu yang dikenal anak-anak
sehingga dapat membantunya membayangkan gambar.
e. Foto sebaiknya mengandung gerak atau
perbuatan. Gambar yang baik tidaklah menunjukkan objek dalam keadaan diam
tetapi memperlihatkan aktivitas tertentu.
f.
Gambar yang bagus belum tentu baik
untuk mencapai tujuan pembelajaran. Walaupun dari segi mutu kurang, foto karya siswa sendiri sering kali lebih
baik. Tidak
setiap gambar yang bagus merupakan media yang bagus.Sebagai media yang baik,
gambar hendaklah bagus dari sudut seni dan sesuai dengan tujuan pembelajaran
yang ingin dicapai.
2.
Keuntungan
dan Kelemahan Fotografi
Media
gambar atau foto memiliki sejumlah kelebihan dan
kelemahan. Menurut Arief S. Sadiman, dkk. (2006:29) dan Nana Sudjana dan Ahmad
Rifai (1997:72) diantara kelebihan media gambar/foto adalah :
a.
Bisa manyampaikan banyak pesan,
seperti kata pepatah Cina “sebuah gambar berbicara lebih banyak dari
pada seribu kata”.
b.
Sifatnya kongkret dibanding dengan
ungkapan verbal.
c.
Gambar dapat mengatasi batasan ruang
dan waktu
Ada keuntungan
yang dapat diperoleh dari gambar fotografi dalam hubungannya dengan pengajaran
:
a.
Mudah dimanfaatkan didalam kegiatan
belajar mengajar, karena praktis tanpa memerlukan perlengkapan apa-apa.
b.
Harganya relatif lebih murah dari
pada jenis-jenis media pengajaran lainnya dan caranya mudah tanpa mengeluarkan
biaya yang besar. Seperti contohnya : kalender bekas, surat kabar, dan
lain-lainnya.
c.
Gambar fotografi bisa digunakan
untuk berbagai jenjang pendidikan dan berbagai disiplin ilmu. Dari ilmu sosial sampai dengan ilmu eksata.
d.
Gambar fotografi dapat menerjemahkan
konsep atau gagasan yang abstrak menjadi lebih realistik.
Sekalipun
demikian media pengajaran juga mempunya beberapa kelemahan, diantaranya :
a.
Gambar sudah cukup memadai akan
tetapi tidak cukup besar ukurannya apabila dipergunakan untuk tujuan pengajaran
kelompok besar, kecuali jika disajikan melalui proyektor.
b.
Gambar fotografi adalah berdimensi
dua, sehingga sukar untuk melukiskan bentuk sebenarnya yang berdimensi tiga.
Kecuali dengan pengambilan yang tidak hanya dari satu sudut saja.
c.
Gambar fotografi bagaimanapun
indahnnya tetap tidak memperlihatkan gerak
seperti halnya gambar hidup. Namun demikian, beberapa gambar fotografi yang disusun secara berurutan dapat
memberikan kesan gerak, dengan maksud guna meningkatkan daya efektivitas proses
belajar-mengajar.
E.
Karakteristik
Komunikasi Dari Fotografi dan Kriterianya
1. Karakteristik Komunikasi Dari Fotografi
Setiap guru hendaknya mengetahui media pengajaran mana yang dapat
mencapai hasil paling baik dalam situasi pengajaran yang diharapkannya. Untuk
itu setiap guru harus mengenal secara tepat keuntungan serta kelemahan dari setiap media
pengajaran yang akan dipergunakan. Demikian pula halnya dengan gambar fotografi
ini memiliki beberapa karakteristik tertentu, antara lain :
a. Gambar fotografi itu adalah dua dimensi.
Dari sudut
pandang pembelajaran hal itu menjadi amat penting, terutama bagi para siswa
usia muda, atau untuk mata pelajaran yang rumit. Semua jenis gambar datar itu
ditinjau dari sudut mata pelajaran dimana kedalaman perlu diperhatikan dan
dipahami, maka gambar harus memiliki kualitas tiga dimensi yang memadai untuk
tujuannya pengajaran.
Untuk ahli
fotografi mempunyai cara-cara tertentu dalam menciptkan gambar-gambarnya dengan
membuat garis-garis prespektif, mengurangi jumlah latar belakang yang kontras
sehingga memberikan dampak tiga dimensional.
b. Gambar datar adalah medium yang “diam”.
Oleh sebab
itu dalam hal ini seringkali dipergunakan istilah gambar tetap atau gambar
diam, untuk menyatakan bahwa gambar itu tidak bergerak. Pemandangan,
gunung-gunung, hutan atau pohon-pohonan, bangunan, objek, binatang atau
manusia, dalam posisi diam merupakan subjek natural yang baik sekali untuk
gambar datar.
c. Gambar datar yang memberikan kesan gerak.
Misalnya
gambar yang memperlihatkan adegan di jalan raya sangat efektif. Orang-orng yang
lalu-lalang, kendaraan yang lewat, pohon-pohonan yang bergoyang ditiup angin.
Semua itu tidak sukar bagi para pengamat dalam menghayati gerak dari adegan
yang diperlihatkan pada gambar tersebut.
d. Gambar datar menekankan gagasan pokok dan
impresi.
Bahwa untuk
menilai dan memilih gambar datar yang baik harus menampilkan satu gagasan
utama. Dengan satu pusat perhatian maka seluruh adegan akan mendukung kepada
pesan apa yang ingin disampaikan. Jadi, dengan adanya impresi atau tekanan pada
satu gagasan pokok nilai gambar menjadi sangat berfaedah dalam pengajaran.
e. Gambar datar memberi kesempatan
untuk diamati rinciannya secara individual.
Misalnya
hasil pemotretan jagat raya dengan benda-benda langitnya, memerlukan pengamatan
rincian gambar yang tekun.
f.
Gambar datar yang melayani berbagai mata pelajaran,
segala macam objek dapat dipotret dari yang kongkret sampai kepada gagasan yang
abstrak.
2. Beberapa
kriteria dalam memilih gambar fotografi
Ada beberapa
kriteria dalam memilih gambar-gambar yang memenuhi persyaratan bagi tujuan
pengajaran. Dalam hal ini guru hendak menetapkan kegunaan-kegunaan gambar yang
secara relative memadai, dan memilihnya yang terbaik untuk tujuan khusus
pengajaran. Dari sudut pandang ini ada dua macam pertimbangan, pertama dari
sudut pendidikan, dan kedua dari sudut seni.
Dalam memilih gambar fotografi ada lima
kriteria untuk tujuan pengajaran, yaitu harus memadai untuk tujuan
pengajaran, kualitas artistik, kejelasan dan ukuran yang cukup, validitas yang
menarik.
Pertama, gambar fotografi itu harus memadai, artinya pantas untuk tujuan
pengajaran yaitu harus menampilkan gagasan, bagian informasi atau satu konsep
yang mendukung tujuan serta mendukung kebutuhan pengajaran.
Disamping itu hendaknya gambar fotografi hendaknya realistic dan hidup,
pewarnaan yang bagus, dan harus cukup besar sehingga rinciannya bisa diamati
untuk dipelajari. Untuk memilih gambar fotografi perlu memperhitungkan
kesesuaiannya dengan tingkat usia siswa. Sedikit unsur terdapat di dalam gambar
yang cocok bagi anak-anak usia muda.
Demikian juga pola gambarnya harus sederhana dan gagasannya tidak
kompleks. Jadi banyak faktor yang perlu dipertimbangkan dalam “membaca”
gambar itu, misalnya: kecerdasan, lingkungan, pengalaman sebelumnya,
dan daya imajinasi anak.
Kedua,
gambar-gambar itu harus memenuhi persyaratan artistic yang bermutu. Apakah
makna kualitas artistik dilihat menurut ukuran seorang seniman, yaitu harus
bernilai propesional, perspektif, keseimbangan, dan keterpaduan ? Tentu saja
tidak sejauh itu persyaratan yang diminta, misalnya gambar yang baik itu cukup
melukiskan daerah pemukiman kumuh, jorok, kerumunan kehidupan yang papa dengan
lingkungan tidak sehat.
Lain
daripada itu, gambar-gambar yang memenuhi persyaratan mutu seni hendaknya juga
memenuhi faktor-faktor:
a. Komposisi yang baik, merupakan ciri
fundamental efektivitas gambar yang baik atau pengorganisasian ke seluruh
gambar yang baik, artinya gambar itu mempunyai pusat perhatian yang jelas
sehingga memberikan keseimbangan kepada gambar secara keseluruhan, kedudukan
dan arah garis-garis, pemakaian cahaya, bayangan serta pewarnaan. Jadi pusat
perhatian dari suatu gambar adalah gagasan, misi, pesan yang ingin
dikomunikasikan bukan bersifat fisik, keefektifan suatu gambar ditentukan oleh
sejauh mana baiknya gagasan dikomunikasikan melalui gambar-gambar itu.
b. Pewarnaan yang efektif, berarti pemakaian
warna-warna secara harmonis merupakan ciri kedua dari kualitas artistik suatu
gambar. Gambar berwarna harus dipilih betul menurut kenyataan dan alamiah,
misalnya merah, biru, hijau, dan violet.
Warna-warna campuran hanya dipergunakan bila ingin
menonjolkan makna tertentu terhadap gagasan yang ditampilkan ke depan. Para
siswa usia muda kurang memperhatikan warna-warna yang natural, alamiah, atau
sebenarnya.
Hal ini patut
diketahui benar oleh seorang guru. Misalnya mereka member warna merah pada
kereta api, pohon-pohon ungu, bergaantung pada spontanitas ekspresinya. Fungsi
utama pewarnaan pada gambar adalah kesan realismenya dan memikat perhatian.
c.
Tekhnik, merupakan ciri yang ketiga dari gambar yang baik untuk
tujuan pengajaran, tekhnik pemotretan yang unggul bernilai lebih dari komposisi
dan pewarnaan.
Ketiga, gambar fotografi untuk tujuan pengajaran harus cukup besar dan jelas.
Gambar yang tajam dan kontras mempunyai kelebihan, karena ketepatan dan rinciannya
menggambarkan kenyataan secara lebih baik.
Yang tidak
kurang pentingnya adalah besarnya gambar, sehingga tampak jelas ke seluruh
siswa. Bilamana ukuran gambar terlalu kecil maka akan sulit diamati, pemahaman
dan daya tarik terhadap gambar merosot, dan perhatian siswa kepada gambar pun
hilang.
Keempat, validitas gambar, yaitu apakah gambar itu benar atau tidak ?
Gambar-gambar fotografi yang melukiskan suasana dramatis atau mencekam, adengan
yang ideal, lebih pantas dipajang daripada untuk tujuan pengajaran.
Gambar-gambar
yang representatif dari bidang studi tertentu yang menampilkan pesan yang benar
menurut ilmu, merupakan gambar-gambar yang tepat untuk maksud pengajaran yang
shahih, misalnya, para petani di negeri Belanda bersepatu kayu, pertanian
negara berkembang yang mempergunakan kerbau dan bajak di sawah-sawah,
jalan-jalan layang di kota-kota besar, semua itu ditampilkan sebagaimana adanya
tidak perlu didramatisasi.
Kelima memikat perhatian anak-anak. Memikat perhatian kepada anak-anak cenderung
kepada hal-hal yang diamatinya, yaitu terhadap benda-benda yang akrab dengan
kehidupan mereka, misalnya binatang-binatang, anak-anak, kereta api, perahu,
kapal terbang, dan sebagainya.
Jadi gambar-gambar yang nyata dan
hidup itulah yang mempunyai pusat minat yang baik, dan hal-hal yang sangat
akrab dengan kehidupan para siswa merupakan gambar yang memikat.
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Gambar
Fotografi merupakan salah satu media pengajaran yang amat dikenal dalam setiap
kegiatan pengajaran. Hal itu disebabkan kesederhanaannya, tanpa memerlukan
perlengkapan, dan tidak perlu diproyeksikan untuk mengamatinya, dalam
menggunakan media fotografi sebagai media pembelajaran ada keuntungan dan
kelebihannya, fotografi mempunyai karakteristik tertentu.
Setiap guru
hendaknya mengetahui media pengajaran mana yang dapat mencapai hasil paling
baik dalam situasi pengajaran yang diharapkannya. Untuk itu setiap guru harus
mengenal secara tepat keuntungan serta kelemahan dari setiap media pengajaran yang akan dipergunakan.
Dalam
memilih gambar fotografi ada lima kriteria untuk tujuan pengajaran, yaitu harus
memadai untuk tujuan pengajaran, kualitas artistik, kejelasan dan ukuran yang
cukup, validitas yang menarik.
Beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam menggunakan gambar-gambar
fotografi sebagai media visual setiap
dalam kegiatan pengajaran.
B. SARAN
Para pembaca
yang budiman, baru saja diketahui oleh penulis bahwa Fotografi adalah salah
satu media pembelajaran yang sangat dikenal dan mudah untuk ditemukan.
Foto
amat bermanfaat dalam hal ini. Materi pelajaran yang memerlukan visualisasi
dalam bentuk ilustrasi yang dapat diperoleh dari sumber yang ada. Gambar-gambar
dai majalah, booklet, brosur, selembaran, dan lain-lain.
Foto yang
bagus itu belum tentu baik untuk mencapai
tujuan pembelajaran. Walaupun dari segi
mutu kurang, foto karya siswa sendiri sering kali lebih baik
Maka dari itu, setiap guru hendaknya
mengetahui media pengajaran mana yang dapat mencapai hasil paling baik dalam
situasi pengajaran yang diharapkannya. Untuk itu setiap guru harus mengenal
secara tepat keuntungan serta kelemahan dari setiap media pengajaran yang akan
dipergunakan.
Sehingga
penulis meminta kepada pembaca yang budiman untuk terus mengetahui media yang
tepat untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan.
DAFTAR PUSTAKA
Azar
Arsyad.
2011 Media Pembelajaran, Rajawali Press, Jakarta.
Arief
S .Sudiman,
M. Sc. Dkk.
2010 Media Pendidikan (Pengartian, Pengembagaan,
dan Pemanfaatnanya), Rajawali Press, Jakarta.
Nana Sudjana & Ahmad Rifai.
2009 Media pembelajaran, Sinar Baru
Algensindo, Jakarta.
0 komentar:
Posting Komentar