About

Selasa, 03 Februari 2015

Antropologi (Aneka Ragam Manusia dan Organisme)



BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Dalam mempelajari antropologi, kita pasti menemukan suatu sub materi atau suatu permasalahan yang timbul karena manusia. Sebab antropologi adalah ilmu yang mempelajari manusia, jadi bisa dikatakan kita itu sedang mempelajari diri kita sendiri selaku manusia. Baik dalam segi genus, ras, organime, dll.
Didalam makalah ini kami selaku pemateri sekaligus penulis merasa perlu untuk mempelajari lebih dalam sub materi “Aneka Ragam Manusia dan Organisme”. Karna didalam materi ini terdapat penjelasan tentang ras atau golongan atau kelompok dalam kehidupan manusia yang dilihat dari unsur fisik (tubuh) seperti warna rambut, warna kulit, dan bentuk rambut.
Senada dengan pendapat Koentjraningrat, ras adalah suatu golongan manusia yang menunjukan berbagai ciri tubuh tertentu dengan suatu frekuensi yang besar(bersifat jasmani). Atau Gill dan Gilbert, ras merupakan pengertian biologis yang merupakan sekumpulan orang yang dapat dibedakan menurut karakterisik fisik yang dihasilkan melalui proses reproduksi.”
Dan adapun contoh-contoh rasa tau suatu golongan di dunia ini yaitu:.
ü  AUSTRALOID
ü  MONGOLOID
ü  CAUCASOID
ü  NEGROID
ü  RAS-RAS KHUSUS

B.     MASALAH
1.      Apa Pengertian Ras menurut para ahli ?
2.      Apa yang dimaksud kesalah pahaman konsep Ras ?
3.      Apa metode-metode yang digunakan dalam pengklasifikasian Ras ?
4.      Apa yang dimaksud klasifikasi aneka Ras manusia?
5.      Apa itu organisme manusia ?


BAB II
Pembahasan
A.     ANEKA RAGAM (WARNA) MANUSIA
1.      Pengertian Ras menurut para ahli
Disini ada beberapa pengertian atau definisi mengenai ras menurut para ahli, yaitu diantaranya:
a.       Koentjraningrat, ras adalah suatu golongan manusia yang menunjukan berbagai ciri tubuh tertentu dengan suatu frekuensi yang besar(bersifat jasmani).
b.      Gill dan Gilbert, ras merupakan pengertian biologis yang merupakan sekumpulan orang yang dapat dibedakan menurut karakterisik fisik yang dihasilkan melalui proses reproduksi.
c.       Daljoeni , Ras adalah
ü  Suatu kategori tertentu dari seseorang yang biasa, superior maupun inferior, yang ditandai oleh karakteristik fisik, seperti warna kulit, tekstur rambut dan lipatan mata.
ü  Pengelompokan manusia berdasarkan karakteristik biologis, missal: kaukasoid, mongoloid, negroid, australoid dan Indian.
d.      Banton (1967) ras merupakan suatu tanda peran, perbedaan fisik yang dijadikan dasar untuk menetapkan peran yang berbeda-beda. Pengertian ras ini menyangkut aspek biologis (cirri fisik, warna kulit, bentuk tubuh dll) dan aspek social (menyangkut peran dan kebiasaan yang dilakukan)
e.       Grosse, ras adalah segolongan manusia yang merupakan kesatuan karena memiliki kesamaan sifat jasmani dan rohani yang diturunkan, sehingga dapat dibedakan dengan kesatuan yang lain.
f.        Kohlbrugge, ras adalah segolongan manusia yang memiliki kesamaan ciri-ciri jamani karena diturunkan, sedangkan ciri- kerohaniannya tidak diperhitungkan.
g.       Haldane, ras adalah sebuah kelompok yang berbagi kesamaan satu set karakter tertentu fisik bawaan dan asal geografis dalam area tertentu itu.
h.       Horton dan Hunt (1987) ras adalah suatu kelompok manusia yang agak berbeda dengan kelompok-kelompok lainnya dari segi ciri fisik bawaan.
i.         Dun dan Dobhansky, ras adalah populasi yang dibedakan oleh persamaan gen/ kategori individu secara turun-temurun yang memiliki ciri-ciri fisik dan biologis tertentu, ras memiliki pengertian secara biologis dan fisik, serta idak termasuk sifat-sifat budayanya.
2.      Salah Paham mengenai Konsep Ras
Manusia sebagai mahluk yang hidup dalam berbagai macam lingkungan alam di seluruh muka bumi menunjukan beragam ciri-ciri fisik yang tampak nyata. Ciri-ciri lahir seperti warna kulit, warna dan bentuk rambut, bentuk bagian-bagian wajah, dan sebagainya menyebabkan timbulnya pengertian “ras” atau golongan manusia yang berdasarkan berbagai ciri fisik secara umum.
Dalam sejarah bangsa-bangsa, konsepsi mengenai beragam ciri fisik manusia itu telah banyak menyebabkan kesedihan dan kesengsaraan, karena suatu salah paham besar yang hidup dalam pandangan manusia berbagai bangsa. Salah paham itu mengacaukan ciri-ciri ras (yang sebenarnya harus dikhususkan pada ciri-ciri jasmani semata-mata), dengan ciri-ciri  rohani dan lebih dari itu, salah paham tadi memberi penilaian tinggi rendah kepada ras-ras berdasarkan perbedaan tinggi rendah rohani dari ras-ras itu. Dengan demikian timbul masalah, misalnya anggapan bahwa ras Caucasoid atau ras kulit putih, lebih kuat daripada ras-ras lainnya. tetapi lebih dari itu ada anggapan bahwa ras kulit putih pada dasarnya juga lebih pandai, lebih maju, lebih luhur,pendek kata bisa dibilang lebih tinggi rohaninya daripada ras-ras lainnya. Anggapan salah ini timbul bersama-sama dengan perkembangan kekuasaan bangsa-bangsa Eropa (yang kebetulan semuanya berasal dari ras ”kulit putih” itu) terhadap bangsa-bangsa lain di luar Eropa (yang kebetulan untuk sebagian besar bukan berasal dari ras kulit putih) dan kejadian ini dipraktikan ke dalam suatu gejala social yang terdapat di banyak Negara di dunia sampai sekarang, yaitu gejala diskriminasi ras.
3.      Metode-Metode Untuk mengklasifikasikan Aneka Ras Manusia
Untuk mengklasifikasikan aneka warna ras manusia di dunia, para sarjana terutama memperhatikan ciri lahir (ciri morfologi) yang terdapat pada tubuh individu. Ciri-ciri morfologi itu yang dalam praktik merupakan ciri-ciri fenotipe, terdiri dari dua golongan, yaitu: 1) ciri-ciri kualitatif (warna kulit, bentuk rambut, dsb.), dan 2) ciri-ciri kuantitatif (seperti berat badan, ukuran badan, index cepbalicus dsb). Untuk mengukur ciri kuantitatif tadi secara teliti, dalam ilmu antropologi fisik telah berkembang metode-metode pengukuran yang selalu dipertajam dan yang disebut metode-metode antropometri. Selain ciri morfologi, ada juga metode yang mengklasifikasikan aneka ras dengan filogenik. Metode ini tidak hanya menggambarkan persamaan-persamaan dan perbedaan-perbedaan antar ras, tetapi juga menggambarkan hubungan asal-usul antar ras serta percabangannya. Untuk membangun suatu klasfikasi berdasarkan filogenik, diperlukan pengetahuan mengenai ciri-ciri genotipe. Ciri-ciri genotipe dapat diketahui pada gen yang tidak mudah diubah oleh pengaruh proses-proses mutasi, seleksi, dan sebagainya. Seperti gen untuk golongan darah, gen untuk tipedarah, dan lainnya.
4.      Klasifikasi Aneka Ras Manusia
Semua klasifikasi yang berasal dari para sarjana terkenal masih berdasarkan metode-metode morfologikal yang lama karena metode klasifikasi baru yang berdasarkan frekuensi gen masih dalam taraf pengembangan dan belum dilakukan secara luas. Para sarjana tersebut mempergunakan salah satu ciri tertentu sebagai dasar klasifikasinya, seperti klasifikasi Carolus Linnaeus (1725) yang mempergunakan warna kulit sebagai ciri terpenting dalam sistemnya, klasifikasi J.F.blumenbach (1755) yang mengkombinasikan ciri-ciri morfologi dengan geografi dalam sistemnya, klasifikasi J. Deniker (1889) yang memakai warna dan bentuk rambut sebagai ciri terpenting dalam sistemnya. Selain itu, metode-metode yang mempergunakan unsur-unsur filogenik baru tampak sekitar 30 tahun yang lalu, dan yang paling terkenal adalah metode E. Von Eickstedt dan metode E.A. Hooton.
Berikut ini suatu klasifikasi yang berasal dari A.L. Kroeber, yang tampak secara jelas, dengan secara garis besar penggolongan ras-ras yang terpenting di dunia dan hubungannya satu sama lain sebagai berikut:
1)      AUSTRALOID
Istilah "ras Australoid" pernah dipakai dulu untuk menunjuk fenotipe umum dari sebagian besar penghuni bagian selatan India, Sri Lanka, beberapa kelompok di Asia Tenggara, Papua, kepulauan Melanesia dan Australia. Di Asia Tenggara, orang Asli di Malaysia dan orang Negrito di Filipina dulu dimasukkan dalam "ras" tersebut, yang diperkirakan tersebar di seluruh kepulauan Asia Tenggara.
Dari segi fenotipe ciri khas utama "ras Australoid" ialah rambut keriting hitam dan kulit hitam. Namun di Australia, ada anggota "ras Australoid" yang berambut pirang dan tidak keriting tapi lurus. Selain itu beberapa orang Asli di Malaysia kulitnya juga tidak selalu hitam bahkan menjurus putih. Pakar genetika asal Itali Luigi Luca Cavalli-Sforza telah membuktikan bahwa membagi manusia dalam "ras" adalah suatu usaha yang sia-sia. Dengan demikian, dari segi biologi, istilah seperti "ras Australoid" dan pada umumnya, "ras manusia", tidak dianggap lagi.Fenotipe seseorang ditentukan oleh hanya sejumlah kecil gen. Secara biologis, hanya ada satu ras manusia, yaitu Homo sapiens.
2)      MONGOLOID
ü  Asiatic Mongoloid (Asia Utara, Asia Tengah, dan Asia Timur)
ü  Malayan Mongoloid (Asia Tenggara, Kepulauan Indonesia, Malaysia, Filifina dan penduduk asli Taiwan)
ü  American Mongoloid ( penduduk asli Benua Amerika Utara dan Selatan, orang Eskimo di Amerika Utara sampai penduduk Terra del Fuego di Amerika Selatan)
3)      CAUCASOID
ü  Nordic (Eropa Utara sekitar Laut Baltik)
ü  Alpine ( Eropa Tengah dan Timur)
ü  Mediterranean ( Penduduk sekitar Laut Tengah, Afrika Utara, Armenia, Arab, dan Iran)
ü  Indic (Pakistan, India, Bangladesh dan SriLanka)
4)      NEGROID
ü  African Negroid (Benua Afrika)
ü  Negrito (Afrika Tengah, Semenanjung Melayu dan Filipina)
ü  Melanesian (Papua/Melanesia)
5)      RAS-RAS KHUSUS
ü  Bushman ( di daerah gurun Kalahari di Afrika Selatan)
ü  Veddoid ( di pedalaman SriLanka dan Sulawesi Selatan)
ü  Polynesian ( di Kepulauan Mikronesia dan Polinesia)
ü  Ainu (di Pulau Karafuto dan Hokkaido di Jepang Utara)

B.     ORGANISME MANUSIA
1.      Perbedaan Organ Manusia dan Organ Binatang
Manusia adalah mahluk yang hidup dalam kelompok dan mempunyai organisme yang secara biologis sangat kalah kemampuan fisiknya dengan jenis-jenis binatang berkelompok yang lain. Walaupun demikian otak manusia telah berevolusi, otak manusia telah dikembangkan oleh bahasa tetapi juga mengembangkan bahasa. Bahasa menyebabkan manusia tidak hanya dapat belajar secara kongkret suatu peristiwa yang bersangkutan dengan keadaan-keadaan tadi, tetapi juga secara abstrak tanpa menyelami sendiri peristiwa tersebut.
Dengan demikian bahasa manusia itu mengabstraksikan dan menyimpan tiap pengetahuan baru ke dalam lambang vocal atau kata-kata baru, yang makin lama makin menjadi banyak jumlahnya. Dengan bahasa pula, pengetahuan manusia selama berpuluh-puluh ribu generasi sejak zaman mahluk induk Australopitcheus berkeliaran di daerah-daerah sabana di Afrika selatan hingga sekarang itu. Kemampuan organismenya memang terbatas jika di bandingkan dengan mahluk lain. Kemampuan dari pada semua panca inderanya menyebabkan bahwa ia tidak dapat lari, loncat, memanjat pohon, menyelam dalam air ataupun terbang, tapi walaupun demikian kapasitas otaknya yang unggul yang berupa akal, menyebabkanya dapat mengembangkan system pengetahuan yang menjadi dasar dari kemampuannya untuk membuat macam-macam alat hidup seperti senjata, alat-alat produksi, alat-alat berlindung, alat-alat transport dan sebagainya serta sumber-sumber energy lain. Peralatan hidup dan system tekhnologi manusia inilah yang menjadi penyambung dari keterbatasan kemampuano rganismenya.
Dengan adanya pengaturan antara individu-individu dalam kelompok dan dengan adanya peralatan hidup, maka cara mahluk manusia mencari dan memproduksi pangannya dilakukan juga dengan system-sistem tertentu di mana terdapat pembagian kerja antara berbagai tahap atau tekhnik memproduksi pangan dan peralatan hidupnya. Dengan demikian manusia sejak dahulu kala telah menciptakan atau memiliki system dalam hal mata pencaharian hidupnya, yaitu system ekonomi. Kemampuan otak manusia untuk membentuk gagasan dari konsep-konsep dalam akalnya menyebabakan bahwa manusia dapat membayangkan dirinya sendiri sebagai suatu identitas tersendiri, lepas dari lingkungan dan alam sekelilingnya. Kemampuan ini merupakan dasar dari kesadaran identitas diri dan kesadaran kepribadian diri sendiri. Sudah tentu banyak binatang yang mempunyai identitas diri, namun kesadaran itu tidak setajam yang dimiliki manusia, karena manusia juga mempunyai kemampuan untuk membayangkan dengan akalnya peristiwa-peristiwa yang mungkin dapat terjadi terhadapnya, baik yang bahagia dan menyenangkan, maupun yang sengsara dan menakutkan, rasa takut terbesar adalah rasa takut terhadap peristiwa yang ia sadari pasti akan terjadi padanya, ialah tibanya maut. Kesadaran akan tibanya maut inilah yang merupakan salah satu sebab timbulnya suatu unsur penting dalam kehidupan manusia, yaitu religi.
Akhirnya, kehidupan organism manusia juga berbeda dengan kehidupan organism binatang dengan adanya pula penyambung hasrat alamiah intik keindahan. Sejumlah organism jenis-jenis binatang lain memang juga mencetuskan berbagai reaksi terhadap warna, bentuk dan irama bunyi yang indah, tetapi akal makhluk manusia yang mengadakan suatu reaksi yang sadar dan kreatif sehingga menjadi suatu unnsur khas dalam hidupnya, yaitu kesenian.


BAB III
KESIMPULAN
Sesuai dengan pemaparan materi diatas, maka dapat kami simpulkan sebagai berikut:
Adapun definisi menurut Koentjraningrat, ras adalah suatu golongan manusia yang menunjukan berbagai ciri tubuh tertentu dengan suatu frekuensi yang besar(bersifat jasmani).
Di dalam bab aneka ragam manusia ini di jelaskan pula tentang:
1.      Salah Paham mengenai Konsep Ras
2.      Metode-Metode Untuk mengklasifikasikan Aneka Ras Manusia
Di dalam penjelasan metode-metode ini, di jelaskan bahwa untuk mengklasifikasikan aneka warna ras manusia di dunia, para sarjana terutama memperhatikan ciri lahir (ciri morfologi) yang terdapat pada tubuh individu. Ciri-ciri morfologi itu yang dalam praktik merupakan ciri-ciri fenotipe, terdiri dari dua golongan, yaitu: 1) ciri-ciri kualitatif (warna kulit, bentuk rambut, dsb.), dan 2) ciri-ciri kuantitatif (seperti berat badan, ukuran badan, index cepbalicus dsb)
3.      Klasifikasi Aneka Ras Manusia
Di dalam penjelasan Klasifikasi Aneka Ras Manusia ini, ada sebuah contoh pengklasifikasian yang berasal dari A.L. Kroeber, yang tampak secara jelas dan garis besar penggolongan ras-ras yang terpenting di dunia dan hubungannya satu sama lain, yaitu:
a.       AUSTRALOID
b.      MONGOLOID
c.       CAUCASOID
d.      NEGROID
e.       RAS-RAS KHUSUS
Serta di dalam makalah ini juga dijelaskan secara singkat tentang organisme manusia, yang di dalamnya menjelaskan perbandingan tentang perbedaan organisme manusia dan hewan ataupun makhluk hidup lainnya.





DAFTAR PUSTAKA

Demas, 2011. ”Pengertian Ras Menurut Para Ahli”. Dalam http://blogbaru-demas.blogspot.com/2011/08/pengertian-ras-menurut-para-ahli.html Diunduh Pada Tanggal 18 Maret 2013, pukul 19.30 WIB
Koentjaraningrat.2009. “Pengantar Ilmu Antropologi”. Jakarta.PT RINEKA CIPTA.

0 komentar:

Posting Komentar

Romi Syahrurrohim. Diberdayakan oleh Blogger.